1.1 Sejarah Tenis Meja
Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat, walaupun itu olahraga yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan tidak jauh lebih tua dari bola basket. Paling awal dikenal dalam bentuk olahraga, dipanggil tenis indoor, telah dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh para tentara Inggris di India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan deretan buku menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau net. Versi lain dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal sebagai " whiff whaff " dan "gossima," dan Parker Brothers mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang dapat diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur paddles. James Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat pada 1900, membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan tenis indoor teman-teman, menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan nama "pingpong," mengacu pada suara benturan paddle dgn bola di atas meja. Namun, produsen alat-alat olahraga Inggris, John Jacques, mendaftarkan nama "Ping Pong" sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu. EC Goode, kebangsaan Inggris lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bisa memberikan efek spin pada bola. Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun itu, namun hanya berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun demikian, olah raga ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan dipasarkan oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja. Asosiasi Tenis Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian Fédération Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis Meja) pada 1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark, Jerman, Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia pertama diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal periode adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women world championship, dan Viktor Barna, lima kali world champion.. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis Association and the National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935 menjadi the US Table Tennis Association, yang telah diubah namanya USA Table Tennis pada tahun 1994. Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama setelah Perang Dunia II, tetapi pemain Asia mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh pada tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah, tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia)
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan sekali.
1.2 Kejuaraan Yang Pernah Diikuti Indonesia
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan sukses 10 kejuaraan Asia, yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang bertemu khusus untuk mengambil inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina. Pada bulan Mei tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari 16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang, Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka, Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka pertemuan pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia telah diselenggarakan dengan sukses di : Beijing, Yokohama., Pyong-Yang., Kuala Lumpur, Calcuta, Jakarta, sejak tahun 1972 hingga tahun 1982.
Kejuaraan Tenis Meja di Indonesia
Para pemain unggulan asal lima negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam Kejuaraan Tenis Meja Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo. Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50 tahun keatas. Pemain Indonesia yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga kali berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang sudah mendaftar, memastikan mengirimkan pemain terbaiknya, hanya saja belum disertai nama-nama pemainnya, begitu juga dari klub-klub kenamaan yang ada di tanah air, katanya dan menambahkan kelima negara itu adalah China, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
2.1 Tehnik Tenis Meja
2.1.1 Sepuluh Perintah Tennis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan.
2. Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah bermain.
4. Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan memberikan respect.
5. Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan tersebut.
6. Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2 meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola dari mereka.
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada meningkatkan kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada tiap2 kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
9. Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini.
10. Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda.
2.1.2 Berikut langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis Meja
2. Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
3. Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5. Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6. Permainan Spin
7. Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking, Looping,Lobbing)
8. Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9. Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi
2.2 Peralatan Tenis Meja
Saya hanya membahas peralatan bet dan yang digunakan untuk permainan dengan Tipe Shakehands Grip, pilih lah Bet dengan mempertimbangkan cara memegang, tipe permainan, harga dan yang terasa enak dipakai. Sering pemula berpikir menggunakan Bet yang dapat memukul bola dengan cepat kelihatan Keren dan Hebat. Pendapat ini adalah Salah. Bet dengan bahan tertentu memiliki kecepatan yang tinggi memang keren namun sangat sulit untuk di Kontrol terlebih bagi pemain pemula. Pilih lah yang sedang speed and control nya dan biasanya bet standar ittf tertera ukuran kecepatan dan control dan pilih lah sebagaimana diatas tadi.
2.3 Pemanasan dan Pelemasan
Sebegitu pentingkah pemanasan dalam Permainan tennis meja..? jawabnya tentu sangat penting dan menentukan pada tingkatan tertentu. Pemanasan dilakukan agar dapat bermain dengan baik dan otot tida terasa sakit. Anda tidak akan bermain dengan baik bila otot masih dingin dan rapat. Ada 4 Bagian penting dalam pemanasan yang harus dilakukan :
1. Pemasan Otot
Dengan berlari kecil atau dengan berjalan cepat agar darah mengalir ke dalam otot. Ini dapat menyiapkan otot untuk aktivitas dan memanaskannya agar otot siap untuk dilemaskan.
2. Pelemasan
Sekarang otot sudah anda sudah agak panas, maka lemaskanlah otot yang akan paling sering digunakan. Lakukan pelemasan dengan perlahan-lahan dan santai. Tahanlah setiap bagian yang dilemaskan selama 6 hingga 8 detik. Untuk menghindari kecelakaan pada otot, jangan melompat lompat saat pelemasan dan jangan lemaskan otot yang masih dingin.
3. Pemanasan dengan Gerakan Permainan
Lakukan gerakan rutin yang sama dengan setiap pukulan yang akan anda gunakan. Sekarang anda telah siap untuk bermain.
4. Pendinginan
Setelah selesai berimain otot anda dalam keadaan panas dan fleksibel. Ini adalah saat yang tepat untuk melemaskan dan meingkatkan fleksibelitas otot anda.
2.4 Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
Ketiaka cara memegang Bet anda tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna pula. Contohnya anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara memegang bet yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan mampu melakukan pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan mengatasi perkembangan dan permainan anda. Lihat gambar cara pegangan yang sempurna :
Gambar 1: Cara pegang yang sempurna.
Gambar 2: Kesalahan yang sering terjadi akibat pegang Bet yang tidak sempurna.
2.5 Peraturan Tenis Meja
Peraturan atau aturan di dalam olah raga Tenis Meja
- Meja
Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
- Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
- Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines).
Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
- Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
- Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
- Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau berrefleksi.
2.6 Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus 2008)
1. Pertandingan tenis meja dibagi 2 katagori yaitu single dan double, tanpa menbedakan jenis kelamin peserta
2. Setiap Perusahaan asuransi hanya boleh mengirimkan 1 pemain tenis meja single dan 1 pasang pemain tenis meja Double
3. Peserta tenis meja dapat mengikuti pertandingan single dan double
4. Peserta olahraga tenis meja adalah karyawan/karyawati dari perusahaan asuransi umum anggota AAUI dengan menunjukkan bukti Identitas Karyawan atau Surat Keterangan tertulis dari HRD.
5. Peserta olahraga tenis meja diharuskan membawa perlengkapan olahraganya masing-masing (seperti bats, pakaian olahraga, sepatu)
6. Panitia menyediakan 03 (tiga) buah meja tenis, bola dan snack box khusus untuk peserta pertandingan
7. Panitia akan menyediakan Piala Tetap & Hadiah berupa uang pembinaan untuk Juara 1, 2, 3 single dan Juara 1,2, 3 double
8. Pertandingan akan dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt 01 pada Hari/tgl. Sabtu 23 Jam 09.00 – 18.00, WIB (untuk pertandingan single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam 09.00 – 18.00, WIB untuk double
9. Panitia akan menentukan jadwal pertandingan dengan mengundinya pada saat tehnical meeting tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta pertandingan atau yang mewakilinya tidak datang, maka panitia berhak untuk mewakilinya untuk mengambil undiannya.
10. Peserta wajib melakukan register ulang pada saat hari ”H” pertandingan dengan menunjukkan bukti identitas karyawan dan atau menyerahkan surat keterangan dari perusahaan masing-masing yang menyatakan bahwa peserta adalah benar karyawan/karyawati dari perusahaan tersebut
11. System pertandingan menggunakan system gugur
12. Selama turnament berlangsung tidak diperbolehkan dilakukan pergantian pemain
13. Peserta wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum pertandingan dimulai.
14. Apabila peserta belum hadir pada saat pertandingan akan dimulai, maka panitia akan memanggil peserta dengan maksimal 03 (tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05 menit, apabila melewati batas waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)
15. Peraturan tehnis pertandingan tenis meja :
· Single
a. Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua kali service bergantian
b. Game finish/menang 03 set
c. Service bola dilambungkan
d. Service menyentuh net diulang tanpa batas
e. Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan
f. Bats menyentuh meja dinyatakan boleh/tidak dis
g. Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara
h. Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan point buat lawan
i. Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk
j. Apabila bola basah maka service diulang
k. Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang memegang bat dinyatakan sah/boleh
· Double
a. Sama dengan peraturan singe diatas
b. Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan lawan dan jika masuk kesebelah kiri lawan point buat lawan
- Setiap selesai perandingan peserta wajib menandatangi formulir hasil pertandingan yang disediakan oleh panitia
- Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.
TEKNIK
DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Pada
pokoknya teknik dasar permainan tennis meja dapat dibedakan menjadi :
1. GRIP
2. STANCE
3. STROKE
4. FOOTWORK
1. GRIP
Grip atau pegangan
merupakan factor yang sangat penting dalam hampir semua permainan yang
menggunakan racket/pemukul. Cara memegang racket inilah yang akan menentukan
teknik permainan dan cara mengembangkan permainan. Jika sejak semula cara
memegang bet sudah salah, kemungkinan permainan tersebut akan menghadapi
kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik permainan selanjutnya.
Dalam permainan
tennis meja pegangan atau grip telah menimbulkan perdebatan bagi para pelatih/
coach dan atlit, pegangan mana yang baik diantara dua pegangan yang sering
digunakan dalam permainan tennis meja, yaitu :
· Shakehand
grip dan
· Penhold
grip
Bagi para pemula tiap
grip mempunyai paling sedikit dua variasi grip, yaitu grip untuk pukulan
forehand dan grip untuk pukulan backhend, untuk mereka yang ingin meningkatkan
prestasi ke jenjang yang legih tinggi cara ini kurang efisien. Sedikit sekali
kesempatan untuk mengganti-ganti.
2. DRIVE .
Drive adalah teknik
pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bawah serang ke atas dan sikap
bet tertutup. Besarnya sudut yang diakibatkan oleh gerakan kemiringan bet
bervareasi sesuai dengan arah jatuhnya bola, putaran bola yang dating dari
lawan dan tujuan dari pemukul drive (driver) itu sendiri. Drive dapat digunakan
sebagai pukulan serangan atau dapat juga kitakontrol sesuai dengan keinginan.
Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam melakukan teknik drive :
1. Perhatikan
arah jatuhnya bola dan segera mengambil posisi sesuai dengan arah jatuhnya bola
tersebut.
2. Ambil
posisi side stance, pandangan mata terus mengikuti lainnya bola.
3. Dengan
bergerak maju atau mundur ke samping bet menyentuh atau mengenai bola pada
waktu bola berada pada titik ketinggiannya, pukulan diperkuat dengan perputaran
tubuh dari tungkai dan kaki, dan pinggang ke atas.
4. Lanjutan
gerakan lengan setelah perkenaan pada bola (follow through), sampai bet berada
di samping kiri depan kepala. (untuk pukulan tangn kanan), dan sebaliknya untuk
pukulan tangn kiri.
5. Kembalikan
ke posisi siap sedia, siap menerima pengembalian bola berikutnya.
6. Untuk
backhend drive posisi kakinya lebih terbuka sedikit dibandingkan dengan
forehand driv.
Teknik pukulan drive
dapat dimainkan pada setiap zone 1 meter, zone 2 meter, zone 3 meter, juga
dapat dimainkan di atas meja. Teknik drive dapat dilakukan dari gerakan yang
perlahan sampai dengan yang tercepat. Panjang pendeknya pukulan drive
tergantung dari zone tempat kita bermain.semakin jauh dari meja, semakin
panjang strokenya.
Teknik pukulan drive
yang dilakukan di atas meja atau zone 1 meter dapat menggunakan kecepatan yang
bervareasi, cepat,sedang atau lambat, (fast, medium, slowa), juga jenis
strokenya dapat panjang, medium atau pendek. Tetapi pemain yang beada pada zone
2 meter atau zone 3 meter, sebaiknya mempergunakan kecepatan yang medium atau
cepat dengan jenis stroke yang medium atau panjang.
Deskripsi gerakan
forehand drive.
Kaki kiri di depan,
kaki kanan di belakang (bagian pemain tengah kanan, sedang pemain tangan kiri
sebaliknya). Badan menyerongke kanan ± 45 derajat lutut dibengkokan. Bet
ditarik ke samping belakang. Kepala bet menghadap serong ke tengah dengan
lengan agak ke bawah. Pergelangan tangan tidak dibengkokan.
Posisi tersebut di
atas dilakukan pada saat bola lawan menuju ke arah pemukul. Kemudian lengan
diayun ke depan kiri atas dengan menggesek bagian belakang bola untuk bola
kosong dan dengan menggesek bagian bawah bola untuk bola isi . agar bola berjalan
dalam suatu gerak lengkung melewati net kea rah lawan. Pergelangan tangan ikut
membantu menggesek bola ke atas, hingga bet berhenti disamping kiri atas
kepala.
3. CHOP
Chop adalah teknik
memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut
juga gerakan membacaok.
Pada pukulan chop
yang normal, sudut rata-rata bet adalah 45 derajat (terbuka) dengan gerakan
miring dari atas ke bawah. Pukulan chop bias digunakan untuk mengembalikan bola
yang bermacam-macam putaran seperti ; backspin, topspin, atau sidespin. Chop
itu sendiri dapat dilakukan di atas meja ataupun diluar meja. Chop diatas meja
hamper mirip dengan gerakan push, hanya bedanya kalau dalam push gerakannya
horizontal, sedangkan pada chop gerakannya diagonal dari atas ke bawah (yang
normal akan membentuk sudut ± 45 derajat). Chop di luar meja biasanya lebih
dikenal sebagai defensive strokes, khususnya untuk menerima bola-bola topspin.
4. SERVICE
Service adalah teknik
memukul untuk menyajikan bola pertama ke dalam permainan, dengan cara
memantulkan terlebih dahulu bola tersebut, ke meja service, kemudian harus
melewati atas net dan akhirnya memantulkan di meja lawan. Ketentuan lainnya
tentang service ada dalam peraturan permainan tennis meja.
Gerakan atau putaran
yang diberikan pada bola bias bermacam-macam, misalnya : forehand, backhand,
backspin, topspin, sidespin, atau kombinasi dari ketiganya.
terimakasih gan
BalasHapus