imo92 -Wakil Presiden Republik Indonesia Budiono didampingi Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Rabu 25 September 2013 membuka The 31st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and its Associated Meetings.
Pertemuan para Menteri Energi se-ASEAN yang ke-31 ini digelar di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, di mana Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraannya. Pertemuan Menteri Energi tingkat ASEAN ini bertujuan untuk membahas kerja sama dalam pengembangan dan penyediaan energi, diversifikasi energi dan energi terbarukan, serta peningkatkan efisiensi energi.
ASEAN telah menetapkan rencana aksi yang disebut ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2010-2015, yang meliputi langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan energi regional, meningkatkan integrasi infrastruktur energi regional, menciptakan kebijakan energi regional yang responsif yang secara bertahap mendorong reformasi pasar dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, serta melibatkan sektor swasta dalam upaya mengamankan cadangan energi regional.
Ruang lingkup kerjasama ASEAN di bidang energi mencakup beberapa isu, di antaranya pembangunan jaringan kelistrikan (power interconnection), efisiensi energi, kebijakan regional di bidang energi, serta penelitian dan pengembangan energi terbarukan. Pada pertemuan The 31st AMEM & Its Associated Meetings tahun ini juga akan di tanda tangani dua MoU, yaitu MoU perpanjangan Trans ASEAN Gas Pipeline dan MoU Protocol to Amend the agreement on the establishment of the ACE.
Para menteri dan delegasi yang berpartisipasi dalam pertemuan tahun ini berasal dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokrasi Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta mitra dialog ASEAN seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.
Selain itu, hadir pula asosiasi kerja sama energi ASEAN seperti the ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) dan Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA), serta beberapa network yang berkaitan dengan energi seperti ASEAN Forum on Coal (AFOC), Energy Efficiency and Conservation Sub-sector Network (EE&C-SSN), Renewable Energy Sub-sector Network (RE-SSN), dan Regional Energy Policy and Planning Sub-sector Network (REPP-SSN).
Dalam rangkaian acara the 31st AMEM ini juga diselenggarakan ASEAN Energy Business Forum (AEBF). Acara tahunan yang diselenggarakan back-to-back dengan Pertemuan Menteri-Menteri Energi Se-ASEAN ini terdiri atas konferensi energi, pameran energi dan teknologi, ASEAN Energy Awards (pemberian penghargaan kepada para pemenang kompetisi di bidang energi di kawasan ASEAN), serta dialog antara Menteri Energi se-ASEAN dengan CEO dari Perusahaan Energi Swasta se-ASEAN.
Menteri ESDM berharap pertemuan yang mengangkat tema energi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan ASEAN ini akan mendapatkan hasil positif untuk meningkatkan keamanan, aksesibilitas dan keberlanjutan di bidang energi serta dapat meningkatkan inisiatif penggunaan energi terbarukan dan energi yang bersih di kawasan ASEAN.(Webtorial)
Pertemuan para Menteri Energi se-ASEAN yang ke-31 ini digelar di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, di mana Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraannya. Pertemuan Menteri Energi tingkat ASEAN ini bertujuan untuk membahas kerja sama dalam pengembangan dan penyediaan energi, diversifikasi energi dan energi terbarukan, serta peningkatkan efisiensi energi.
ASEAN telah menetapkan rencana aksi yang disebut ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2010-2015, yang meliputi langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan energi regional, meningkatkan integrasi infrastruktur energi regional, menciptakan kebijakan energi regional yang responsif yang secara bertahap mendorong reformasi pasar dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, serta melibatkan sektor swasta dalam upaya mengamankan cadangan energi regional.
Ruang lingkup kerjasama ASEAN di bidang energi mencakup beberapa isu, di antaranya pembangunan jaringan kelistrikan (power interconnection), efisiensi energi, kebijakan regional di bidang energi, serta penelitian dan pengembangan energi terbarukan. Pada pertemuan The 31st AMEM & Its Associated Meetings tahun ini juga akan di tanda tangani dua MoU, yaitu MoU perpanjangan Trans ASEAN Gas Pipeline dan MoU Protocol to Amend the agreement on the establishment of the ACE.
Para menteri dan delegasi yang berpartisipasi dalam pertemuan tahun ini berasal dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Republik Demokrasi Rakyat Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta mitra dialog ASEAN seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.
Dalam rangkaian acara the 31st AMEM ini juga diselenggarakan ASEAN Energy Business Forum (AEBF). Acara tahunan yang diselenggarakan back-to-back dengan Pertemuan Menteri-Menteri Energi Se-ASEAN ini terdiri atas konferensi energi, pameran energi dan teknologi, ASEAN Energy Awards (pemberian penghargaan kepada para pemenang kompetisi di bidang energi di kawasan ASEAN), serta dialog antara Menteri Energi se-ASEAN dengan CEO dari Perusahaan Energi Swasta se-ASEAN.
Menteri ESDM berharap pertemuan yang mengangkat tema energi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan ASEAN ini akan mendapatkan hasil positif untuk meningkatkan keamanan, aksesibilitas dan keberlanjutan di bidang energi serta dapat meningkatkan inisiatif penggunaan energi terbarukan dan energi yang bersih di kawasan ASEAN.(Webtorial)
0 komentar:
Posting Komentar