Kamis, 24 Oktober 2013

Koneksi Internet di Sekolah Wujudkan Mimpi Pelajar Perbatasan Papua

Tampak Annes, Moses dan teman-temannya SMP 11 Merauke di Sota, sedang belajar Internet di Kelasnya.
Jakarta - Yohannes atau biasa disapa Annes merupakan salah seorang murid di SMP 11 Merauke, Sota. Tempatnya bersekolah, Sota adalah sebuah distrik di kabupaten Merauke yang terletak persis di perbatasan negara. Masyarakat Merauke biasa menyebutnya daerah perbatasan Papua – PNG. Mungkin untuk memudahkan komunikasi karena di wilayah tersebut dua negara berbeda sama-sama menggunakan kata Papua.

Seperti kebanyakan pelajar di negeri ini, setiap hari Annes disibukkan dengan kegiatan belajarnya di kelas dan ekstrakurikuler. Demikian pula teman-temannya yaitu Moses, Petrus, Realino, Margareth, Elisabeth dan Indah. Setiap kali tiba waktunya ekstrakurikuler komputer, kegembiraan mereka tak dapat ditutup-tutupi.

Meski kondisi ruang komputer sekolah sangat sederhana, hanya terdiri dari 20 meja kursi kayu dan 5 laptop, namun tidak mengurangi antusias Annes dan kawan-kawan. Sebab, laptop sekolah kini sudah dilengkapi dengan akses internet. Annes dan kawan-kawan jadi memiliki akses terhadap informasi dan ilmu pengetahuan yang lebih luas.

“Betapa anak-anak SMP ini sangat senang setiap kali pintu ruang komputer dibuka. Anak-anak seringkali berlarian berebut untuk dapat posisi tepat di depan komputer. Memang 1 komputer harus digunakan untuk bertiga atau berempat dengan teman-temannya. Inilah antusiasme anak-anak di sini,” kata Pak Munandar, guru TIK di SMP 11 Merauke.

Pak Munandar sendiri merupakan pria asli Jawa lulusan Universitas Cendrawasih – Jayapura yang ditempatkan sebagai guru di daerah perbatasan Sota. “Dengan segala keterbatasan yang ada, anak-anak SMPN 11 Merauke di Sota ini sangat antusias memanfaatkan akses internet di sekolah,” imbuh Pak T.H. Sopacua, Kepala Sekolah SMP 11 Merauke.

Meskipun sangat sederhana, akses internet yang disediakan Telkom Indonesia di SMP 11 Merauke ini memberi harapan baru bagi Annes dan kawan-kawan untuk menggapai cita-cita lebih tinggi. Ya, itulah gambaran yang kini terjadi. Setelah puluhan tahun merdeka, kini dunia pendidikan Indonesia melaju tanpa ragu.

Dengan semangat membangun asa di seluruh negeri, satu demi satu cahaya, detak usaha dan karya kini perlahan hadir menerangi setiap mimpi. Membuka jendela pengetahuan bagi anak bangsa melalui jaringan internet terbaik, terluas dan terjangkau.

Tak kenal lelah dan tanpa keraguan, terus berupaya mempelopori gerakan digitalisasi pendidikan. Demi tercapainya impian dimana seluruh anak Indonesia dapat menikmati kualitas pendidikan yang sama dan 100.000 sekolah se-Indonesia memiliki koneksi wi-fi. Semoga berhasil.

0 komentar:

Posting Komentar