Muhammad Y Sitepu (45), salah seorang warga Desa Kuta Rayat, Kecamatan Naman Teran menyatakan, sejak meletus hingga saat ini, tidak ada warga yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah karena situasi gunung tidak mengkhawatirkan.
"Paling hanya debu yang membuat mata sakit. Abu masih terus keluar dari puncak gunung dan sekarang sedang lewat di desa kita. Makanya harus pakai masker," kata Sitepu kepada wartawan, Selasa malam.
Kendati demikian, warga tetap berjaga-jaga. Mengantisipasi sekiranya gunung meletus lagi. Mereka harus dapat menyelamatkan diri dengan cepat jika bencana datang kembali.
"Yang menjadi perhatian warga, itu lubang baru yang ada di lereng gunung. Itu lubang atau kawah baru yang terbentuk pagi tadi. Asap masih terus keluar dari lubang itu," kata Sitepu.
Gunung Sinabung meletus dua kali pada pukul 01.00 dan 04.00 WIB. Letusan itu hanya berupa asap dan abu yang membumbung hingga ketinggian sekitar 100 meter. Abu itu menyebar ke kawasan di sekitar gunung, hingga mencapai Kecamatan Berastagi yang masih dalam wilayah Kabupaten Karo.
0 komentar:
Posting Komentar