Sabtu, 05 Oktober 2013
Banjir Pesanan dari Papua dan Aceh, Esemka Siap Bersaing dengan Mobil Murah
Jakarta - Pemerintah baru saja menyetujui aturan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green cari/LCGC). Aturan ini tak membuat gentar produsen mobil lokasl Esemka yang diproduksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Apalagi Esemka sudah banjir pesanan.
"Kami dari PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka merasa tidak ada masalah dengan keberadaan mobil murah itu. Harganya bersaing kok," ungkap Public of Communications PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Budhi Martono saat ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2013).
Menurut Budhi, harga mobil murah yang dipatok Rp 70-95 juta/unit sama sekali tidak mempengaruhi penjualan mobil nasional Esemka ke depan. Hal ini karena masing-masing produk mempunyai pasar sendiri.
"Alasannya nggak ada hubungannya dengan mobil murah itu. Kita ini punya pasar sendiri. Masing-masing produk itu punya pasar sendiri. Kalau mereka jual dengan harga Rp 70-95 juta yang kita tetap untuk R2 SUV itu Rp 140 juta. Kita nggak takut bersaing. Mobil kita juga irit bahan bakar untuk daya jelajah 18 km hanya butuh 1 liter bahan bakar, itu mesinnya 1.600 cc. Kalau mobil murah itu kan hanya 1.000 cc ," katanya.
Budhi juga mengaku, saat ini perusahaannya sudah mempunyai orderan yang cukup besar baik di dalam maupun di luar negeri. Tahun 2011, mobil Esemka mendapatkan perizinan produksi dari Kementerian Perindustrian dan kelayakan jalan dari Kementerian Perhubungan sesuai peraturan pemerintah hingga layak diperdagangkan dan berhasil hingga tahun 2013 ini.
"Provinsi Papua saja minta 200 unit tetapi dibuat dan dikembangkannya di sana. Aceh juga pesan 40 unit tetapi mereka minta dibuat di sana. Kalau kita bersama-sama dan melakukan ini secara continue, ini banyak sekali pesanannya. Jawa Timur yang juga paling banyak pesannya. Kita baru mempunyai 2 pabrik di Malang dan Solo. Belum lagi pesanan Afrika Selatan dan Aljalzair tetapi kita putuskan untuk memenuhi permintaan lokal dulu," jelas Budhi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar